

| PETA NUSAKAMBANGAN | 07.42 |
|
Filed under:
|
|

Pulau Nusakambangan sebagai bagian dari Kabupaten Cilacap
Siapa tak kenal dengan Nusa Kambangan, setidaknya kita pernah mendengar namanya. Pada masa kolonial tempat ini sebagai pulau pembuangan dan pengasingan, bahkan disana masih terlihat bekas sebuah lokasi rumah sakit isolasi untuk penderita kusta. Pada masa transisi pernah sebagai tempat pembantaian, cukup mengerikan bukan?
Nusa Kambangan ternyata mempunyai pesona keindahan, jadi tidak salah juga bila berwisata ke tempat ini. Yang menarik adalah suasana sebagai pulau tahanan, mengingat tahanan di Nusa Kambangan mempunyai bobot kriminal yang tinggi. Bagaimana penempatannya, pengelolaan dan keamanannya, siapa yang tinggal disana?
Walaupun hanya menyisir jalan tak mulus sepanjang kira-kira enam belas kilometer, cukup terwakili situasi Nusa Kambangan. Beberapa Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) dilewati, gua bersejarah dan sejumlah hal aneh :)
Gua Ratu yang mempunyai stalaktik dan stalakmit besar, menurut terawangan mistis adalah tempat berkumpulnya mahluk halus. Di dalamnya terdapat juga batu ”Gondo Mayit” yang menghamburkan aroma tidak sedap pada saat tertentu (Jumat atau Selasa Kliwon). Panjang gua ini mencapai beberapa kilometer sampai ke laut selatan. Namun demikian oksigen hanya bertahan pada satu kilometer pertama, selanjutnya ibarat rokok pun akan mati.
Sebuah tanda makam juga nampak dengan nama berbau cina: Kwa Chen Re ? Babad Nusakambangan 1427, siapa punya cerita ini ?
Ada beberapa Lapas yang tertutup disana, tahanan berada di Lapas sesuai dengan kasusnya. Beberapa diantara mereka saat menjelang masa kebebasan menjalani program asimilasi, pembekalan dan pengkaryaan di pulau Nusa Kambangan. Kegiatannya seperti menggembala, bertukang, berjualan akik, membantu di pelabuhan dan tentu masih dalam kesatuan pulau dan berbaur dengan penduduk. Penduduk adalah karyawan Lapas & keluarganya, selain itu tidak ada pihak lain yang tinggal di Nusa Kambangan.
Sistem keamanan tidak terlihat garang, tidak terlihat petugas bersenjata berjaga-jaga. Tetapi mengingat keperluan akan keamanan pasti semua sudah diperhitungkan. Mungkin ke-angker-an pulau ini ikut menentukan kondisi sehingga orang segan untuk melakukan kontroversi :-)
Lapas terbaru direncanakan untuk tahanan yang terlibat terorisme. Semua dinding terbuat dari beton setebal 30 cm termasuk plafonnya juga dari beton (takut tahanannya kabur nih :P ), dominasi warnanya abu-abu, lain dari yang lain.
Pulau ini sekilas nampak sebagai daerah yang jarang disentuh, semak-semak dan pohon-pohon tumbuh liar saling menutup mirip hutan tropis. Kemungkinan binatang buas seperti macan kumbang masih berkeliaran disekitar tempat ini. Hanya di beberapa blok nampak perumahan karyawan dan tempat ibadah.
Nusa Kambangan bersebelahan dengan pulau bersejarah kerajaan Mataram, pulau kecil tempat tumbuhnya bunga Wijaya Kusuma yang merupakan kisah jelmaan dari salah satu senjata kerajaan.
Kabar yang cukup memprihatinkan adalah illegal logging yang sempat merambah daerah Nusa Kambangan, semoga tidak diteruskan.
Jarangnya sentuhan manusia pada alam Nusa Kambangan, justru membuatnya nampak alami, segar dipandang dan relatif bersih dari pencemaran. Lihat saja Pantai Permisan yang menghadap ke laut selatan. Ombak besar dengan karang di tengah, indah dipandang hanya tampak sedikit sampah tak berarti, pohon & bukit alami dan bersih. Lambang Kopasus terlihat diatas karang di Pantai Permisan, menandakan daerah tersebut sebagai salah satu basis komando.
Menurut beberapa sumber cerita Permisan bermakna perpisahan, seseorang yang sudah masuk ke Permisan maka dia tak akan kembali. Nusa Kambangan memang pulau tenang yang menghanyutkan.

0 komentar:
Posting Komentar